Dalam tubuh yang sehat akan terdapat pikiran (kemampuan otak) yang sehat. Dan memang, olahraga bisa bikin Anda lebih pintar. Berolahraga bisa memperkuat otak dengan cara menstimulasi formasi sel-sel otak (neuron) yang baru terbentuk, yg biasa dikenal sebagai neurogenesis. Berolahraga juga akan memperkuat koneksi antar sel2 tersebut. Para peneliti telah menemukan bahwa area di otak yang secara nyata terstimulasi oleh olah raga adalah area yang berkaitan dengan ingatan dan pembelajaran.
Lebih jauh lagi, olahraga fisik juga bisa mencegah penyakit Alzheimer. Beberapa studi pun telah memastikan bahwa olahraga secara teratur bisa mengurangi risiko pengurangan kemampuan berpikir dan dimensia (hilangnya kekuatan intelektual seperti pikun) di usia senja.
2. Tidur dan Istirahat Sejenak
Tidur menyumbang peranan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan otak. Tanpa tidur yang cukup, neuron tidak akan punya cukup waktu untuk memperbaiki seluruh kerusakan, dan bahkan bisa menjadi tak berfungsi sepanjang hari.
Para neuroscientist berkata bahwa selama tidur, bagian hippocampus (di mana ingatan disimpan) menjadi amat aktif dan memindahkan pengetahuan dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.
Ingatan yang diperkuat deng beristirahat ada dua macam. Yang pertama adalah ingatan deklaratif, yakni ingatan yang berkaitan dengan informasi semisal fakta, tanggal, dan nama2. Sementara yang kedua adalah ingatan prosedural, yakni apa2 yang menjadikan kita mampu melakukan sesuatu seperti bermain musik, mengendarai mobil, atau menghitung tagihan hutang (ups). Para ilmuwan meyakini bahwa dua jenis ingatan ini dipengaruhi oleh bagian yang berbeda dari fase tidur.
Bahkan tidur siang 45 menitan juga bisa membantu Anda meningkatkan ingatan dan mengingat fakta dengan baik, asalkan sebelumnya Anda sudah mempelajarinya dengan baik. Apa yang bisa dibantu oleh tidur siang adalah kemampuan kita untuk menarik informasi dari ingatan, khususnya ingatan deklaratif.
3. Makan Apel dan Sayuran
Peneliti telah menemukan bahwa mengkonsumsi sayuran bisa membantu otak tetap muda dan mempelambat penurunan mental di saat usia kian bertambah. Sayuran seperti brokoli, kubis, kangkung, dan bayam termasuk yg bisa berikan dampak amat menguntungkan. Sayuran banyak mengandung vitamin E yg berfungsi sebagai antioksidan terhadap perusakan sel dari kimiawi yg dihasilkan oleh tubuh.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Massachussets Lowell menunjukkan bahwa jus apel bisa menambah produksi neurotransmiter acetylcholine penting dalam otak yang mampu meningkatkan kekuatan ingatan.
4. Berpuasa
Berpuasa bisa membersihkan dan menghilangkan racun dalam tubuh. Sudah jadi pengetahuan umum bahwa makanan2 berat tidak hanya akan membebani sistem pencernaan kita tapi juga menguras sumberdaya otak. Tidak hanya membuang racun dari dalam tubuh, berpuasa juga bisa menghilangkan emosi2 racun seperti kemarahan, sedih, khawatir, dan juga takut, sebelum kesemua itu berakumulasi hingga jadi penyakit. Dengan melakukan pembersihan pada emosi beracun, berpuasa bisa memperkuat kejernihan pikiran dan ingatan, serta meningkatkan konsentrasi dan daya kreativitas.
5. Stimulasi Mental
Telah ada bukti yang kuat bahwa pendidikan dan pembelajaran menghasilkan perubahan yang positif di dalam otak. Para peneliti meyakini bahwa aktivitas intelektual berperan sebagai neuroprotektif terhadap dimensia. Beberapa studi menyebutkan bahwa pendidikan formal yang rendah dan kompetensi linguistik yang buruk bisa memperbesar risiko pengurangan kognitif di masa senja. Studi yang dilakukan oleh peneliti di Albert Einstein College of Medicine di New York menunjukkan bahwa mereka yang menggunakan pikirannya secara aktif mengalami penurunan risiko dimensia sebanyak 75 persen, dibandingkan dengan mereka yang malas menggunakan otak mereka.
Oleh karena itu, rangsanglah pikiran Anda. Beri dia stimulan. Pastikan Anda secara aktif melakukan pemecahan masalah dan mengkondisikan diri untuk terus mendayagunakan ingatan. Sama seperti aktivitas fisik bisa membuat tubuh Anda kuat, aktivitas mental juga akan membuat pikiran Anda jadi kian tajam dan tangguh. Semakin sering kita berpikir, semakin bagus otak kita berfungsi –terlepas dari seberapa pun usia kita. Tanpa adanya sesuatu untuk membuat pikiran kita terus bekerja, otak kita, sama seperti otot yang menganggur, bisa jadi atropy, penurunan pada kemampuan kognitif.
Namun bila Anda terus belajar dan menantang diri sendiri, otak Anda –secara harafiah- akan terus berkembang. Studi terbaru menunjukkan bahwa pembelajaran terus menerus bisa meningkatkan ingatan dan daya tahan sel-sel otak yang baru tumbuh. Otak yang aktif membuat koneksi baru antara sel syaraf sehingga mereka bisa saling berkomunikasi satu sama lain dengan lebih baik. Inilah yang akan membantu otak Anda menyimpan dan memanggil informasi dengan lebih mudah, tak peduli berapa usia Anda.
Lantas tantangan seperti apakah yang dibutuhkan? Para ilmuwan sepakat bahwa apapun yang bersifat baru dan bisa mengembangkan pengetahuan Anda akan memberi dampak positif bagi otak Anda.
Belajar memainkan alat musik baru.
Berganti karir, atau memulai karir yang baru.
Memulai hobi baru, seperti melukis, bersepeda, atau bertukang.
Belajar bahasa asing baru (Berdasarkan studi terbaru, kemampuan untuk menguasai lebih dari satu bahasa akan memperlambat penuaan otak).
Belajar membuat masakan baru.
Menjaga agar tetap up to date terhadap berita2 dunia.
Jika Anda membiarkan otak Anda menganggur, otak Anda akan merasakan dampak buruknya.
6. Interaksi Sosial
Secara sederhana, interaksi sosial bisa diukur dari seberapa sering seseorang berbicara di telepon dan terlebih lagi bertatap muka dengan teman2, tetangga, sanak saudara, rekan kerja, dan sebagaianya, serta seberapa sering mereka saling bersama.
Karena terbilang sebagai latihan berpikir, bersosialisasi bisa memiliki efek protektif pada otak. Bukan hanya berinteraksi dengan orang2 bisa menstimulasi otak Anda, namun juga bisa membuat pikiran Anda kian tajam. Kok bisa? Iya, bukankah menghadapi orang bisa jadi pembelajaran dan pengalaman yg sangat menantang, apalagi bila menghadapi orang yg menjengkelkan.
Ikatan sosial yang kuat telah diasosiasikan dengan tekanan darah yang lebih rendah dan ekspentasi hidup lebih tinggi. Sementara itu, miskinnya kehidupan sosial diyakini menjadi faktor risiko independen terhadap penurunan kualitas kognitif di usia senja. Berbicara dengan orang lain selama 10 menit setiap hari bisa meningkatkan kemampuan mengingat.