Saat
bekerja, berkarya, dan berbuat untuk meraih cita-cita, sering kali kita
menemui kendala. Tapi sebenarnya, justru kendala itulah salah satu cara
untuk mendewasakan kita. Begitu juga ketika kita mendapat kritikan atas
apa yang sedang, telah, dan akan kita lakukan. Suara pedas yang kadang
memerahkan telinga atas karya kita, bisa jadi sebenarnya merupakan
bagian dari upaya untuk menyempurnakan hasil atas kerja kita.
Karena
itu, tak perlu marah saat dikritik. Tak perlu malu saat disebut belum
sempurna. Jangan pula patah semangat saat dikatakan belum berhasil.
Justru, jadikan itu semua sebagai bahan evaluasi demi perbaikan dan
perbaikan tanpa henti.
Kritikan kadang memang menyakitkan.
Apalagi, jika kita telah merasa bekerja mati-matian. Karena itu, selalu
lapangkan dada, terangi pikiran, tenangkan hati saat kita menerima
kritik dan saran—entah berupa cibiran atau sindiran—sehingga kita justru
bisa mengubahnya menjadi masukan yang memberdayakan.
Mari, terima
kritik dengan tangan terbuka. Terima saran dengan jiwa yang tenang.
Niscaya, kita akan lebih banyak menerima kebaikan dibanding rasa
ketidaksukaan. Sehingga, karya dan kerja kita justru akan lebih memunculkan banyak manfaat bagi sesama.
Salam sukses Luar Biasa!!