**
1. Tertarik Hanya pada Fisik Pasangan
Menurut Michele Weiner Davis, terapis asal Colorado dan penulis buku
'The Sex-Starved Marriage' dan 'The Sex-Starved Wife', "Banyak orang yang bingung antara cinta dengan daya tarik seksual dan ini dapat mengakibatkan pernikahan berumur pendek."
Fisik seseorang jelas akan berubah seiring dengan berjalannya waktu.
Daya tarik seksual adalah salah satu faktor yang dapat membuat
pernikahan tetap bahagia. Namun daya tarik seksual jelas bukan fondasi
dari komunikasi yang kuat serta pernikahan awet.
2. Agar Bisa Jauh dari Keluarga
Banyak pria atau wanita single yang merasa 'terjebak' saat tinggal
dengan orangtuanya. Ketika seseorang datang untuk melamarnya, maka
mereka pikir inilah kesempatan untuk bisa tinggal jauh dari keluarga.
Pada akhirnya mereka pun tak terlalu peduli dengan pasangannya.
"Banyak cara agar bisa tinggal berjauhan dengan keluarga. Membuat
komitmen seumur hidup dengan seseorang yang bukan pasangan idaman tentu
bukan pilihan terbaik," tambah Michele.
3. Usia
Takut
disebut sebagai 'perawan tua' atau adanya tekanan dari keluarga membuat
beberapa wanita ingin segera menikah tanpa mempedulikan siapa
pasangannya. Menikah karena faktor usia bukan alasan yang tepat.
Ketakutan karena tidak bisa menemukan pasangan bisa saja membuat
pernikahan berantakan karena belum siapnya mental seseorang.
4. Mengesampingkan Masalah
Jika pasangan mudah marah dan Kamu pun kerap kali kehilangan kendali,
maka ini merupakan tkamu bahwa hubungan yang dijalin belum stabil dan
kemungkinan besar tak bisa berujung dengan pernikahan. Sayangnya, banyak
orang yang tak peduli akan perilaku kasar ketika masih berstatus
pacaran, dan hal itu akan membuat pernikahan berantakan.
"Mereka melihat adanya perilaku yang bermasalah antara dirinya dan
pasangan, namun mereka berpikir perilaku tersebut bisa hilang ketika
menikah nantinya. Tapi semua itu salah," jelas Barbara Bartlein, penulis
buku 'Why Did I Marry You Anyway? Overcoming the Myths that Hinder a
Happy Marriage'.
5. Sakit Hati
Sakit hati sering kali
menjadi alasan orang untuk menikah. Kehidupan percintaan yang sebelumnya
telah hancur, Kamu pun segera mencari pengganti si dia. Agar terlihat
'menang', lamaran dari kekasih baru (yang belum terlalu dikenal) pun
diterima. Balas dendam jelas bukan alasan yang tepat, karena pernikahan
bukanlah 'senjata' untuk mengalahkan sang mantan.