Menurut dr Suririnah, cara penyimpanan ASI dan batas waktu penyimpanan yang baik adalah sebagai berikut:
- Bila akan diberikan dalam waktu 6 jam setelah pengambilan dapat disimpan dalam suhu ruangan, tak perlu disimpan di lemari pendingin.
- Disimpan dalam termos yang diberi es batu bisa bertahan hingga 24 jam.
- Bila akan diberikan dalam waktu 72 jam, ASI disimpan di dalam lemari pendingin (di bawah 5 derajat Celsius, bukan dibuat dalam keadaan beku).
- Bila akan diberikan dalam waktu 3 bulan, ASI disimpan di bagian atas lemari pendingin (freezer), dibekukan pada suhu di bawah -18 derajat Celsius. Dengan penyimpanan khusus ini dapat dibekukan untuk 6 bulan. Ini biasanya dilakukan pada kasus ketika ibu akan pergi dalam jangka waktu tertentu, sehingga perlu mengumpulkan sejumlah ASI sebelumnya.
Setelah disimpan, saat akan diberikan kepada anak pun perlu penanganan khusus, yakni:
- Ambil ASI yang disimpan berdasarkan waktu pemerahan ASI (yang pertama diperah harus diberikan lebih dulu). Catatlah waktu dan tanggal pemerahan di wadah penyimpanan ASI tersebut.
- Untuk ASI yang disimpan di lemari pendingin cukup dihangatkan dengan cara meletakkan botol di wadah berisi air hangat selama 15 menit, sambil dikocok secara perlahan.
- Untuk ASI beku, keluarkan botol susu yang berisi ASI beku. Setengah jam sebelum waktu menyusui, rendamlah di dalam wadah berisi air hangat. Atau pindahkan ASI beku ke lemari pendingin bagian bawah semalam sebelumnya. Saat akan digunakan esok hari, susu akan mencair, kemudian hangatkan. ASI beku yang dicairkan dapat tahan 24 jam dalam lemari pendingin. Ingat, jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke lemari pendingin tersebut.
- Jangan memanaskan di atas kompor dan microwave karena akan merusak kandungan vitamin dalam ASI.
- Buanglah ASI yang tersisa setelah diberikan pada bayi, jangan menyimpan kembali ke lemari pendingin atau dipanaskan.
- Berikan ASI dengan menggunakan sendok kecil sesuap demi sesuap.