KAYA BERSYUKUR, MISKIN BERSABAR



Ketentuan Allah bahwa akan ada orang kaya dan miskin dalam kehidupan ini.

A. Kaya Bersyukur

Allah ta’ala berfirman,

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى

“Adapun orang yang memberikan (harta di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan pahala terbaik (surga), maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah” (QS al-Lail: 5-7)


Kisah orang-orang fakir Muhajirin yang datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, kemudian berkata,

يا رسول الله، ذهب أهل الدّثور بِالدّرجات العلى والنّعيم المقيم

“Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal (di surga)

hingga perkataan mereka,

“Saudara-saudara kami yang kaya mengetahui pula dzikir itu lalu mereka pun mengerjakan seperti apa yang kami kerjakan”

Maka beliau bersabda,

ذلك فضل الله يؤتيه من يشاء

“Itulah keutamaan Allah yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki” (HR Muslim:720)

B. Miskin Bersabar

Firman Allah ‘Azza wa Jalla,

أُولَئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا

“Mereka itulah orang yang dibalas dengan kedudukan yang tinggi (surga) disebabkan kesabaran mereka (atas kefakiran di dunia)…” (QS al-Furqan:75)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

يدخل فقراء المسلمين الجنة قبل أغنيائهم بنصف يوم وهو خمسمائة عام

“Orang-orang miskin kaum muslimin masuk surga lebih dulu dari orang kaya dengan selisih setengah hari akhirat, setara lima ratus tahun dunia” (Shahih, HR Tirmidzi:2354)

C. Yang Lebih Mulia

“Yang paling utama adalah yang paling bertakwa kepada Allah. Jika orang kaya maupun miskin tersebut sama dalam hal ketakwaan, maka derajat mereka sama” (Ibnu Taimiyyah)

Allah ta’ala berfirman,

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa” (QS al-Hujurat:13)

Agar kemiskinan tak menjadi rintangan, limpahan harta tak menjadi ujian.